Frans van Bronkhorst

TINJU
Frans van Bronkhorst (lebih dikenal di Indonesia sebagai Frans V.B.), adalah Juara Tinju Asia tahun 1976 (amatir) dan salah satu petinju Indonesia yang berlaga di ajang Olimpiade Montreal 1976. Sekedar informasi, pada Olimpiade ini banyak petinju besar seangkatan Frans V.B. yang ambil bagian, a.l.
Sugar Ray Leonard, medali emas kelas welter ringan
Michael Spinks, medali emas kelas menengah
Leon Spinks, medali emas kelas berat ringan
Theofilo Stevenson, medali emas kelas berat

Champ Bahari

TINJU

Champ Vladitio Bahari (lahir 1 Januari 1981 – meninggal 26 Juni 2002 pada umur 21 tahun) adalah mantan petinju amatir Indonesia. Ia adalah putra dari Daniel Bahari dan adik dari petinju Pino Bahari. Ia meninggal dalam usia muda di RSU Sanglah, Bali akibat komplikasi paru-paru. ( id.wikipedia )

Boy Bolang

TINJU
Boy Johnny Bolang (lahir di Surabaya, 12 Januari 1948 – meninggal di Jakarta, 16 April 2004 pada umur 56 tahun), terkenal saat mempromotori petinju Ellyas Pical merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior, sehingga menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar tinju dunia.

Sebelumnya, Boy Bolang sempat akan mempromotori pertandingan kejuaraan WBC kelas welter antara juara bertahan Saoul Mamby dari Amerika Serikat melawan Thomas Americo petinju Indonesia asal Timor Timur. Namun karena masalah keuangan sangat serius dan Boy Bolang harus 'bersembunyi' ke Amerika Serikat karena terlilit hutang. Pertandingan kejuaraan dunia yang pertamakalinya di Indonesia itu akhirnya

Johny Asadoma

TINJU
AKBP Johny Asadoma adalah perwira Polri asal NTT yang memimpin Kontingen Garuda yang bergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan. Kontingen tersebut berangkat pada 11 Oktober 2008. Sebelum masuk sebagai taruna Akpol, Johny Asadoma adalah petinju nasional Indonesia (amatir) dengan berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional.

Karier sebagai polisi
Kapolres Binjai

Karier sebagai petinju
Medali perunggu kelas layang kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 di Denpasar (1982) -mewakili NTT
Medali emas kelas layang Sea Games XII di Singapura (1983)

Muhammad Arsyad

TINJU
Haji Muhammad Arsyad adalah mantan petinju amatir asal Tenggarong, Kalimantan Timur. Prestasi tertinggi sebagai petinju amatir adalah saat dia meraih medali emas kelas welter pada Piala Presiden tahun 1993 di Jakarta, Indonesia, sekaligus menjadi petinju terbaik pada even tahunan tersebut. Arsyad juga tercatat sebagai atlet pertama asal Kalimantan Timur yang meraih medali emas pada cabang tinju pada Pekan Olahraga Nasional.
Setelah pensiun dari dunia tinju, Arsyad meneruskan kuliah, sampai akhirnya bekerja sebagai PNS di Pemda Tenggarong. Di sela-sela kesibukannya menjadi PNS, Arsyad mendirikan sasana tinju di Tenggarong, dan menjadi pelatih di sasana miliknya tersebut. Bupati Tenggarong saat itu, Syaukani Hasan Rais yang juga Ketua KTI Kalimantan Timur itupun akhirnya mendukung langkah Arsyad membina tinju di kota kecil

Muhammad Arsyad

TINJU
Haji Muhammad Arsyad adalah mantan petinju amatir asal Tenggarong, Kalimantan Timur. Prestasi tertinggi sebagai petinju amatir adalah saat dia meraih medali emas kelas welter pada Piala Presiden tahun 1993 di Jakarta, Indonesia, sekaligus menjadi petinju terbaik pada even tahunan tersebut. Arsyad juga tercatat sebagai atlet pertama asal Kalimantan Timur yang meraih medali emas pada cabang tinju pada Pekan Olahraga Nasional.
Setelah pensiun dari dunia tinju, Arsyad meneruskan kuliah, sampai akhirnya bekerja sebagai PNS di Pemda Tenggarong. Di sela-sela kesibukannya menjadi PNS, Arsyad mendirikan sasana tinju di Tenggarong, dan menjadi pelatih di sasana miliknya tersebut. Bupati Tenggarong saat itu, Syaukani Hasan Rais yang juga Ketua KTI Kalimantan Timur itupun akhirnya mendukung langkah Arsyad membina tinju di kota kecil

Heri Amol

TINJU
Heri Amol (lahir di Kupang, Indonesia pada tanggal 18 September 1984) adalah seorang petinju Indonesia, mantan juara nasional kelas terbang mini (2004-2005). Saat ini dia merupakan petinju kelas terbang.

Heri Amol vs Yo-Sam Choi

Nama Amol yang kurang terkenal di dunia tinju internasional menjadi terkenal setelah bertanding di Seoul, Korea Selatan pada Natal 2008. Tepat pada tanggal 25 Desember 2007 itu, Heri Amol bertanding melawan Choi di Seoul. Pada pertandingan itu, Amol kalah angka, namun pada ronde ke-12, saat waktu hanya tersisa 5 detik, Amol mampu menjatuhkan Choi (knockdown), namun Choi mampu segera bangkit, sehingga

Muhammad Alfaridzi

TINJU
Muhammad Alfaridzi (lahir di Bandung, 8 Februari 1976 – meninggal di Jakarta, 2 April 2001 pada umur 25 tahun) adalah putra dari pelatih tinju H. Josis Siswoyo yang berdomisili di Bandung. Alfaridzi yang mantan juara nasional kelas bulu tersebut koma selama tiga hari setelah mengalami cedera di otaknya setelah dipukul KO pada ronde ke-8 oleh Khongtawat Sorkiti dari Thailand pada pertandingan 30 Maret 2001 di Jakarta.

Ellyas Pical

TINJU
Ellyas Pical (lahir di Ullath, Saparua, Maluku Tengah, Maluku, 24 Maret 1960) adalah petinju asal Indonesia yang merupakan juara dunia pertama dari Indonesia. Ellyas Pical juga merupakan putera daerah/anak negeri Ullath, ia merupakan keturunan dari keluarga besar (fam/marga/mata rumah) Pical.

Masa kecil
Elly, begitu dia disapa, seperti rekan-rekan sebayanya di kampung, pada masa kecil adalah seorang pencari mutiara alami, yang menyelam sampai ke dasar laut untuk mencari mutiara alam. Karena seringnya menyelam saat kecil itu, pendengaran Pical agak kurang peka.

Daudy Bahari

TINJU
Daudy Bahari (kanan)

Daudy Bahari (lahir dengan nama Daudy Syach Bahari di Denpasar, 18 November 1983) adalah petinju profesional Indonesia. Ia adalah mantan juara nasional kelas welter yunior tahun 2002 dan menjadi juara PABA kelas welter yunior sejak tahun 2003 sampai Maret 2007, saat Daudy merebut gelar interim WBO Asia Pacific, dan gelar PABA sudah dicabut karena Daudy tidak pernah

Nemo Bahari

TINJU

Nemo Bahari adalah seorang mantan petinju Indonesia dan juga anggota keluarga besar pelatih dan promotor tinju Daniel Bahari. Nemo Bahari pernah meraih medali perak kejuaraan tinju amatir Asia di Tashkent, Kazakhstan tahun 1995. Setelah mengundurkan diri dari dunia tinju, Nemo Bahari memperdalam pengetahuan agama Kristen di Houston, Texas, Amerika Serikat, dan kini aktif sebagai pendeta di Denpasar, Bali. ( id.wikipedia )

Nemo Bahari

TINJU

Nemo Bahari adalah seorang mantan petinju Indonesia dan juga anggota keluarga besar pelatih dan promotor tinju Daniel Bahari. Nemo Bahari pernah meraih medali perak kejuaraan tinju amatir Asia di Tashkent, Kazakhstan tahun 1995. Setelah mengundurkan diri dari dunia tinju, Nemo Bahari memperdalam pengetahuan agama Kristen di Houston, Texas, Amerika Serikat, dan kini aktif sebagai pendeta di Denpasar, Bali. ( id.wikipedia )

Pino Bahari

TINJU

Pino Bahari adalah yang tertua dari Bahari Bersaudara, anak dari pelatih dan promotor tinju Daniel Bahari. Pino Bahari adalah mantan petinju amatir Indonesia, peraih medali emas kelas menengah Asian Games 1990 di Beijing, Republik Rakyat Cina dan peraih medali perak Sea Games XVIII di Chiang Mai. Kini Pino Bahari berprofesi sebagai promotor tinju sebagai asisten dari ayahnya, Daniel Bahari. Pino Bahari adalah kakak dari Nemo Bahari, Champ Bahari dan Daudy Bahari, semuanya adalah petinju atau mantan petinju nasional Indonesia. ( id.wikipedia )

Daniel Bahari

TINJU
Daniel "Papa" Bahari adalah pelatih tinju, manager dan promotor tinju yang berasal dari Denpasar, Bali. Di sasananya yang bernama Cakti Bali (Candradimuka Tinju Bali), telah lahir petinju-petinju tingkat nasional dan internasional, baik amatir maupun profesional.Di tangannya, telah lahir petinju-petinju besar seperti Adi Swandana, Fransisco Lisboa, Yulianus Bunga, Pino Bahari, Nemo Bahari, Daudy Bahari, dan lain-lain. Daniel Bahari juga pernah menangani mantan juara IBF kelas bantam yunior Ellyas Pical.Daniel Bahari, dikenal sebagai ayah sekaligus pelatih, manager dan promotor bagi anak-anaknya yang petinju: Pino Bahari, (alm) Champ Bahari, Nemo Bahari, dan Daudy Bahari.Nama Sasana Cakti Bali telah diabadikan sebagai sebuah nama jalan di dekat kediaman Daniel Bahari, sebagai penghargaan Pemerintah Daerah (Pemda) Denpasar terhadap dedikasi Daniel Bahari sebagai pembina tinju di kota itu.Sebelum terjun sebagai pembina tinju, Daniel Bahari juga tercatat sebagai mantan petinju, namun diakuinya prestasi bertinjunya tidaklah sebaik prestasinya dalam membina tinju di Indonesia. ( id.wikipedia )

Kusuma Wardhani

PANAHAN
Kusuma Wardhani (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 20 Februari 1964) adalah seorang pemanah asal Indonesia. Di bawah bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan, Kusuma Wardhani bersama dengan Nurfitriyana Saiman dan Lilies Handayani merebut medali

Nurfitriyana Saiman

PANAHAN
Nurfitriyana Saiman Lantang (lahir di Jakarta, 7 Maret 1962) adalah seorang pemanah asal Indonesia. Di bawah bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan, Nurfitriyana Saiman bersama dengan Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani merebut medali pertama untuk

Lilies Handayani

PANAHAN
Lilies Handayani (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 April 1965) adalah seorang pemanah asal Indonesia. Di bawah bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan, Lilies Handayani bersama dengan Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani merebut medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 yaitu medali perak.

Putrinya, Deli Theresia Adinda (Surabaya, 12 Mei 1990), juga atlet pemanah. Baru-baru ini, Deli meraih satu medali perak di nomor perorangan 50 meter dan medali perunggu di beregu pada Kejurnas panahan di Jakarta. Atas prestasinya itu, Agum Gumelar (Ketua Umum KONI Pusat) berkenan memberikan hadiah berupa busur panah di kantor KONI Pusat Senayan Jakarta pada Kamis, 10 April 2013. Selain membuat prestasi di Kejurnas, Deli sebelumnya pernah menjuarai

Donald Pandiangan

PANAHAN
Donald Djatunas Pandiangan (lahir di Sidikalang, 12 Desember 1945 – meninggal di Jakarta, 20 Agustus 2008 pada umur 62 tahun) adalah mantan atlet panahan dan pelatih panahan Indonesia. Sebagai atlet, atlet yang mendapat julukan Robin Hood Indonesia ini mengukir prestasi sebagai juara Sea Games sebanyak 4 kali. Sebagai pelatih, Donald berhasil membawa trio Srikandi Indonesia (Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani) merebut medali perak Olimpiade Seoul 1988 yang merupakan medali pertama bagi Indonesia sepanjang sejarah partisipasinya dalam Olimpiade.
Donald Pandiangan meninggal dalam usia 63 tahun pada 20 Agustus 2008, setelah dirawat sejak 17 Agustus 2008 di RS Cikini Jakarta akibat menderita stroke. ( id.wikipedia )